#super-beeads {margin:0px;padding:0px;text-align:center} #super-beeads img {125x125;text-align:center;-webkit-border-radius: 5px;-moz-border-radius: 5px;border-radius: 5px;-webkit-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;-moz-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;} #super-beeads img:hover {-moz-opacity: 0.7;opacity: 0.7;filter:alpha(opacity=70);}
SELAMAT DATANG DI BLOGGER ARDI FUNK SEMOGA BERMANFAAT BAGI PENGUNJUNG THANKS,,,,

Minggu, 16 Januari 2011

makalah anemia


Anemia (dalam bahasa yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
           
A.    PENYEBAB ANEMIA
1.      Penyebab Umum Anemia
a.       Anemia disebabkan oleh perdarahan hebat antara lain sebagai berikut.
Akut (mendadak), kecelakaan, pembedahan, persalinan, pecah pembuluh darah, kronik (menahun), perdarahan hidung, wasir (hemoroid), ulkus peptikum, kanker atau polip di saluran pencernaan, tumor ginjal atau kandung kemih dan perdarahan menstruasi yang sangat banyak.
b.      Berkurangnya pembentukan sel darah merah bisa juga disebabkan karena :  Kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, kekurangan vitamin C dan penyakit kronik. Selain itu, Meningkatnya penghancuran sel darah merah antara lain pembesaran limpa, kerusakan mekanik pada sel darah merah, reaksi autoimun terhadap sel darah merah, hemoglobinuria nokturnal paroksismal, sferositosis herediter, elliptositosis herediter, kekurangan G6PD, penyakit sel sabit, penyakit hemoglobin C, penyakit hemoglobin S-C, penyakit hemoglobin E dan Thalasemia.



2.      Penyebab Utama Anemia
A.    Penyebab utama seseorang mengalami anemia, adalah kekurangan zat besi. Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan. Mula-mula, simpanan zat besi dalam tubuh menurun, hingga mengurangi produksi hemoglobin dan sel darah merah secara perlahan.
B.     Pada anak-anak, anemia terjadi akibat infeksi cacing tambang, malaria, atau pun disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Selain Kekurangan Zat Besi, Masih Ada 2 Jenis Lagi Anemia Yang Sering terjadi pada anak-anak
1.      Aplastic anemia terjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.
2.      Haemolytic anemia, yang terjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. Pada kasus lain, seperti misalnya reaksi atas infeksi atau obat-obatan tertentu, sel darah merah dirusak oleh antibodi tubuh.

C.     TANDA DAN GEJALA ANEMIA
1.      Keletihan,
2.      mudah lelah bila berolahraga,
3.      sulit konsentrasi, atau mudah lupa.
4.      warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan,
5.      nyeri tulang
6.      Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

D.    DIAGNOSA ANEMIA
1.      Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase rel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan.
2.      Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain :
ü  Sel darah merah (RBC).
ü  Hematokrit.
ü  Hemoglobin.
ü  Sel darah putih (WBC).
ü  Komponen sel darah putih.
ü  Trombosit/Platelet.

E.     PENCEGAHAN ANEMIA
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.
Perlu kita perhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.

F.    PENGOBATAN ANEMIA
Langakah-langkahnya antara lain adalah :
1.      mengobati perdarahan kronis. Ini mungkin perdarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan.
2.      memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat.
3.      Berhenti memakai, atau mengurangi takaran obat penyebab anemia.

Selain dari ketiga langkah tersebut pengobatan anemia juga bisa dilakukan dengan
1.      Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia berat. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.
2.      EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di Indonesia.

daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ardi Funk

Foto saya
aku lahir di jelantik lombok tengah NUSA TENGGARA BARAT